Tips Aman dalam Pembelian Rumah Oper Kredit: Wajib Baca bagi Calon Pemilik Rumah
3 Cara Membeli Rumah Murah. Memiliki rumah sendiri kini bisa menjadi kenyataan bagi siapa pun yang ingin merasakan kenyamanan dan keamanan dalam hunian. Tak harus mewah, namun harga yang terjangkau menjadi faktor penting dalam proses membeli rumah.
Dalam situasi di mana anggaran terbatas, banyak yang memilih untuk menyewa atau tinggal di rumah kontrakan sementara waktu. Namun, Anda harus tahu bahwa terdapat cara-cara alternatif yang dapat membantu Anda membeli rumah murah dengan biaya yang lebih terkendali.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dua opsi utama yang perlu Anda pertimbangkan, yaitu membeli rumah secara kredit atau memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disediakan oleh Bank BTN.
1. Membeli Rumah dengan Kredit
Membeli rumah dengan skema kredit merupakan salah satu opsi yang dapat Anda pertimbangkan untuk membeli rumah murah. Namun, Anda perlu memahami dengan baik seluk-beluknya agar proses pembelian berjalan lancar, aman, dan menguntungkan.
a. Mekanisme Pembelian Melalui Take Over Kredit Rumah
Pembelian rumah melalui skema kredit dapat dilakukan melalui tiga jalur utama: melalui bank secara langsung, melalui notaris, atau melalui perjanjian antara pihak-pihak terkait.
Namun, perlu diingat bahwa membeli rumah melalui jalur yang tidak melibatkan bank atau notaris dapat menjadi risiko hukum yang kurang aman. Sebelum Anda memutuskan membeli rumah dengan skema kredit, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
- Kondisi Bangunan: Teliti setiap detail rumah, baik dari segi eksterior maupun interior. Perhatikan kondisi dinding, lantai, saluran air, pintu, jendela, serta sirkulasi udara. Jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor lokasi dan posisi rumah, karena hal ini juga dapat mempengaruhi nilai properti di masa depan.
- Cek Dokumen: Pastikan Anda memeriksa dokumen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) asli, yang biasanya disimpan oleh bank yang menyediakan fasilitas KPR. Verifikasi juga keabsahan kepemilikan rumah. Jika ada permasalahan atau sengketa terkait kepemilikan, lebih baik untuk mempertimbangkan pilihan lain.
- Perbandingan Nilai Transaksi: Hitung dengan cermat nilai transaksi, termasuk nilai jual rumah, saldo utang pokok, dan sisa cicilan kredit. Bandingkan nilai ini dengan nilai pasar rumah saat ini. Anda dapat melakukan pengecekan berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tercantum dalam tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
- Surat Pengikatan: Untuk mengamankan transaksi, Anda perlu membuat Akta Pengikatan Jual-Beli yang mengatur pengalihan hak atas tanah dan bangunan. Selain itu, penjual sebelumnya juga harus menyediakan surat kuasa untuk melunasi sisa angsuran dan mengambil sertifikat. Jangan lupa untuk memberitahukan bank tentang peralihan hak atas tanah dan bangunan.
- Keterlibatan Pihak Ketiga: Proses pembelian melalui skema kredit seharusnya melibatkan bank sebagai pemberi kredit. Oleh karena itu, disarankan untuk melibatkan bank, pemilik rumah, dan notaris dalam proses pengambilalihan kredit.
Baca lainnya : Langkah Awal Sebelum Membeli rumah?
b. Keuntungan Membeli Rumah dengan Skema Kredit
Membeli rumah melalui skema kredit memiliki beberapa keuntungan yang dapat Anda nikmati:
- Rumah Siap Huni: Kebanyakan rumah yang diambil melalui skema kredit sudah berdiri beberapa tahun dan siap huni. Lingkungan di sekitar rumah juga sudah terbentuk, berbeda dengan rumah baru yang memerlukan waktu untuk pembangunan dan pemukiman.
- Nilai Properti Lebih Tinggi dengan Harga Terjangkau: Skema kredit umumnya melibatkan pemilik rumah yang membutuhkan uang atau ingin pindah. Sehingga, uang tunai yang diminta biasanya hanya mencakup jumlah cicilan yang sudah dibayar ditambah uang muka. Ini berarti Anda bisa mendapatkan rumah dengan nilai properti yang lebih tinggi namun dengan harga terjangkau.
- Cicilan yang Lebih Ringan: Harga rumah beberapa tahun yang lalu tentu berbeda dengan harga saat ini. Selain itu, suku bunga pada kredit juga cenderung lebih rendah. Oleh karena itu, cicilan yang harus Anda bayarkan biasanya lebih rendah dibandingkan jika Anda mengajukan KPR pada saat ini.
c. Pertimbangan dalam Membeli Rumah dengan Skema Kredit
Namun, ada beberapa kerugian yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli rumah dengan skema kredit:
- Proses yang Rumit dan Biaya Pengalihan Besar: Proses pengalihan kredit melalui bank resmi cenderung lebih rumit dan memakan waktu dibandingkan dengan skema KPR dari pengembang. Meskipun demikian, bank akan membantu Anda dalam seluruh proses.
- Selain itu, biaya untuk pemindahan kredit biasanya cukup besar sesuai dengan kebijakan bank.
- Biaya Renovasi: Karena rumah yang diambil melalui skema kredit umumnya bukan rumah baru, ada kemungkinan perlu dilakukan renovasi. Anda perlu menghitung perkiraan biaya renovasi agar tidak memberatkan Anda sebagai pembeli.
- Risiko terhadap Dokumen: Jika Anda mengambil kredit di luar bank, Anda mungkin harus membayar cicilan kepada bank atas nama pemilik sebelumnya. Selain itu, proses pengalihan dokumen juga dapat menjadi rumit. Semua proses ini hanya akan dilakukan setelah cicilan selesai dibayar.
2. Cara Aman Mengambil Kredit Rumah
Bagi Anda yang tertarik untuk membeli rumah melalui skema kredit, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil agar terhindar dari masalah di masa mendatang:
Cek Harga Pasaran:
Hitung nilai transaksi dan nilai jual rumah secara cermat. Pastikan bahwa nilai transaksi tidak terlalu jauh dari harga pasaran. Anda dapat melakukan pengecekan menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dalam tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Periksa Dokumen Asli:
Pastikan Anda mendapatkan semua dokumen yang diperlukan untuk transaksi ini. Selain untuk kelancaran proses pengalihan kredit, dokumen yang lengkap juga penting untuk menjamin status kepemilikan Anda.
Simulasi Cicilan Bulanan:
Pastikan Anda memahami berapa besar cicilan bulanan yang harus Anda bayarkan, serta jumlah cicilan yang tersisa. Pastikan bahwa cicilan yang diajukan sesuai dengan yang diinformasikan oleh bank. Pastikan juga Anda memiliki dana yang cukup untuk membayar cicilan secara konsisten.
Cek Rekam Jejak Kredit Pemilik Sebelumnya:
Jika pemilik sebelumnya memiliki catatan tunggakan cicilan, Anda perlu mengetahui besaran bunga dan denda yang telah ditambahkan. Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki salinan bukti pembayaran yang disetorkan oleh pemilik sebelumnya untuk menghindari membayar tunggakan tersebut.
Persiapkan Dokumen Kelengkapan Anda:
Rekam jejak kredit Anda juga akan diperiksa oleh pihak bank. Pastikan Anda memiliki rekam jejak kredit yang baik dalam Sistem Informasi Debitur (SID) di Bank Indonesia.
Proses dengan Pihak Bank:
Proses melalui bank cenderung lebih aman, karena bank memiliki Surat Hak Milik (SHM) atas properti tersebut. Namun, prosesnya lebih rumit karena melibatkan analisis kredit, rekam jejak kredit, dan penilaian finansial.
3. Manfaatkan Fasilitas KPR BTN Subsidi
Sebagai salah satu bank BUMN terkemuka, Bank Tabungan Negara (BTN) menawarkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan rumah murah.
Produk ini sangat cocok untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang belum membeli rumah murah atau menerima subsidi pemerintah.
Baca lainnya : Mau Tahu Berapa Lama Proses KPR Bank Selesai?
FLPP KPR BTN Sejahtera menawarkan suku bunga tetap sebesar 5%. Anda hanya perlu membayar uang muka sebesar 1%. Cicilan rumah BTN murah dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 20 tahun, dengan plafon pinjaman mulai dari Rp25 juta hingga Rp350 juta. Pastikan Anda memenuhi persyaratan penghasilan yang ditetapkan oleh program ini.
Kesimpulan
Membeli rumah murah dengan biaya terjangkau adalah dambaan banyak orang. Dalam mencapai tujuan ini, ada beberapa alternatif yang dapat Anda pertimbangkan, seperti membeli rumah melalui skema kredit atau memanfaatkan fasilitas FLPP dari Bank BTN.
Namun, sebelum Anda mengambil keputusan, pastikan Anda memahami dengan baik mekanisme, keuntungan, dan risiko dari masing-masing opsi.
Simak dengan seksama dan lakukan persiapan yang matang agar Anda dapat memiliki hunian impian dengan cara yang cerdas dan terukur.
Disclaimer: Artikel ini hanya menyediakan informasi umum dan bukan merupakan nasihat keuangan atau hukum. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional terkait sebelum mengambil keputusan finansial atau hukum. Penulis dan platform tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.
Sumber :
- Rumah.com & berbagai sumber